3.31.2011

SANCHIA HAMIDJAJA

Interview oleh Tampan Destawan S


Ini adalah sedikit percakapan saya dengan seorang artist muda, Sanchia Hamidjaja ketika sedang mempersiapkan karya patung di salah satu studio temannya di Jogjakarta untuk pameran tunggal di Jakarta April ini.

siapa Sanchia Hamidjaja?
Saya bocah yang gemar menggambar, menurut foto taun 1986-an terlihat saya berusia kurang lebih 3 tahun berwajah sumringah memegang sekotak pensil warna.
Momen kedua, sering dimarahin ibu karena 'doodling' di halaman2 belakang alkitab selama 'dengerin' pendeta khotbah tiap minggu di gereja.
Setiap pulang sekolah langsung nonton kartun sepanjang hari, Kimba the white lion, Carebear, sesame street, the muppets, sampe akhirnya The Simpsons sampe sekarang.
tentunya film-film Disney, yg abis nonton seneng banget menceritakan ulang ke orang tua lengkap dengan ganti2 suara karakter2nya.
Ya intinya saya anak yg cukup bawel dan naratif, aneh, ngga bisa diem, bosenan dan suka seru sendiri.

sejak kapan bekenalan kemudian terjun ke dalam dunia berkesenian?
Kebetulan orang tua saat itu kolektor senirupa, jadi saya sering dibawa-bawa ke galeri atau museum dan semacamnya, dari situ mungkin ya secara tidak sadar meresap semuanya kaya sponge, dan stay sampai sekarang.
Selain itu ibu saya profesinya mendesain dan mendekor window display took, mall,  kawinan. Ayah bisnis percetakan packaging. Seumur hidup saya dikelilingi apapun yg relate ke visual art dari media yg berbeda-beda.
Waktu sekolah, kelihatan nilainya lumayan pas-pasan semuanya, jadi ortu mulai mendaftarkan saya les-les lukis, keramik dan sebagainya.
Akhirnya kuliah desain grafis di Melbourne Australia. Lulus, kerja di bidang periklanan, sembari bikin mural untuk rumah-orang orang dan continue membuat doodle karakter dan lain-lain.

siapa yang menjadi inspirasi berkesenian? ceritakan siapa dia di pandanganmu, sejauh mana juga berpengaruh pada karyamu?
Matt Groening, kreatornya Life in Hell comic strips, & The Simpsons. Pada dasarnya sya memang suka komedi dan karakter desain. Setelah itu pas kuliah di Melbourne (2002-2004) street art lagi booming2nya, muncul tokoh2 baru yg juga mengksplorasi karakter-karakter seperti James Jarvis, Barry McGee, Margaret Killgallen, Fafi, Jay Howell (especially).
Tokoh2 tersebut yg memicu eksplorasi karakter-karakter kartun, dan membuka jalan banget untuk bisa dijadikan sesuatu dari mulai wheat pasting, mural, stiker sampai mainan. Apalagi ternyata mereka2 ini sampai masuk ke galeri. Art by kids made for kids. Intinya movement itu merubah pandangan saya tentang dunia senirupa. Finally found my sense of belonging in that world.

ada yang ingin kamu sampaikan lewat karyamu?
Ingin berbagi cerita aja sih

apa rasanya ketika berkarya? apa yang dirasakan ketika kamu membuat karya desain, komik dengan instalasi?
Kaya menang lotere!
Excitement, passion...rasa senang yang berlebihan ketika bisa mengeluarkan ide di kepala, jadi visual maupun sesuatu yg tactile. walaupun jadinya ngga sama persis yg di kepala, justru itu indahnya sih. ngga bisa kontrol, selalu unpredictable.

 
menurutmu karyamu sekarang gimana?
Karya saya cenderung naratif, dan suka eksplor berbagai macam media. I hope to constantly change, so i'll never be stuck.

menurutmu perkembangan seni anak muda di Jakarta gimana? apa yang kau rasakan perbedaanya ketika menyentuh ranah seni di kota lain atau bahkan di negara lain?
Perkembangannya pesat banget, lagi booming2nya sekarang ini. Di setiap kota punya approach yg berbeda, itu yg bikin seru. Tapi masih banyak juga yg "latah" trend, jadi tertantang untuk lebih inovatif

ketika mengalami stagnan, atau kebosanan berkarya, apa yang membuatmu kembali bergairah?
Biasanya giat nabung, trus travelling keluar jakarta, kemana aja melihat-lihat art scene lain. kalo lagi bokek yg pasti naik sepeda aja.

ingin berkolaborasi dengan siapa? kenapa?
Matt Groening!! Karena dia kartunis dan juga screenwriter. Saya bercita2 bikin cartoon series dalam bentuk komik, buku cerita bergmbar ataupun tv show. 

ceritakan tentang yin-yang dogs, kapan dan apa yang membuatmu membuat itu?
Awalnya karena tadi, suka bikin karakter. Kalo orang2 lain senang mengulang-ulang karakter yg sama, saya ber-ide apa yaa yg bisa membedakan saya dari karakter scene street art yg sudah2.
(karena emang pada dasarnya bosenan) jadi pada suatu hari di pertengahan taun 2009, saya memperhatikan dengan seksama kedua peliharaan anjing saya yg berwarna hitam dan putih, dan memutuskan untuk membuat semacam visual diary tentang kehidupannya mereka, jadilah komik Yinyang Dogs.
Kenapa hewan peliharaan? sama halnya dengan komik Peanuts (Schulz), Garfield, Mutts. Apa sih yg bikin mereka ngga abis-abis ceritanya sampai berpuluh2 tahun ? Karena terinspirasi kehidupan sehari2, entah domestik (pets), social politics.

ceritakan sedikit tentang pameran tunggalmu.
Pameran tunggalnya tentang The YinYang Dogs, bertema "The Other 20%" kenapa? Karena ada teori bahwa anjing itu 80% hidupnya untuk tidur. Pameran ini dedication ke 20% hidup nya.
dan juga 20 % dari hidup saya yg saya 'usahakan' untuk quality time bersama mereka :)
Pameran ini adalah pameran tunggal pertama saya, yg akan diadakan di galeri Inkubator pada bulan April ini.