9.01.2011

INTERVIEW WITH SYENNIE VALERIA


Hujan baru saja berlabuh. Riuh, melantun melodi yang monoton terdengar dari luar jendela ruangan ini. ini sebuah ruangan yang cukup luas. Syennie Valeria berada di hadapanku. Matanya tajam menatap secarik kertas. Tangannya mengayunkan kuas yang terbalut cat berwarna merah.

“Ceritakan padaku tentang karya-karyamu, Syennie” aku bertanya padanya. Ia berhenti menguaskan selembar kertar itu, kemudian menatapku.

“karya-karyaku pada awalnya lebih mendeskripsikan keceriaan dengan warna-warna terang dan pernik dekoratif nan ceria, tapi entah mengapa seiring waktu karya tersebut berubah menjadi sesuatu hal yang sensitif dan agak feminis..aku belajar setiap waktunya untuk lebih bisa mengekspresikan perasaan dan menginterpretasikan berbagai hal dalam hidup ini lewat gambar. gambar yang aku buat setiap kali membuat aku penasaran, karena ketika memulai aku tidak pernah mengimajinasikan seperti apa “penampakannya kelak”, semua mengalir apa adanya. seperti hidup ini, penuh dengan kejutan.” ia tersenyum.

“Sejak kapan kau berkenalan dengan dunia berwarna-warni ini?”
“Tanpa disadari, sebenarnya aku telah mengenal seni sejak aku sadar ada di dalam dunia ini. namun sampai sekarang masih banyak hal yang belum aku ketahui tentangnya..”

Tiba tiba bunyi peluit menyentak dari sebuah ketel yang sedang dipanaskan. ia beranjak dari tempat ia duduk. kemudian pergi menuju ke salah satu sudut ruangan. mematikan kompor, menuangkan air panas itu ke dalam secangkir gelas yang telah diisi beberapa sendok teh kopi bubuk. kemudian ia kembali dan meletakan secangkir kopi hangat itu di hadapanku.

“Kalau kurang manis, tambahkan sendiri ya gulanya.”
“Terima kasih”

“Apa yang ingin kau sampaikan lewat karyamu?” tanyaku lagi
“Aku percaya, karya yang dibuat seseorang sedikit banyak mencerminkan karakteristik si pembuat. lewat gambar, aku ingin mengungkapkan dan mendalami hal apa saja yang aku alami dan rasakan dalam menjalani hidup ini..”
“Aku bukanlah dilahirkan dengan talenta menggambar yang luar biasa, namun aku terus belajar untuk menemukan karakteristik dan kenyamanan dalam menggambar karena aku sangat tertarik dan tergerak  untuk membuatnya ketika melihat gambar. menurutku, membuat gambar mengajarkan banyak hal untukku dan membuat aku lebih menyelami dan mengenal karakteristik diri.”
“Aku masih ingin mengesplorasi diriku lewat gambar dan proses itu tidak akan pernah berhenti..
aku ingin selalu belajar, mengamati dan merasakan”

Hujan semakin deras, kemudian ia kembali terbenam dengan lukisannya.

*sebuah percakapan imajiner dengan Syennie Valeria.