4.01.2011

CATCHING DREAMS WITH THE (V)INSANITY

Interview oleh Amanda Gani


      Ceritakan awal mula pembuatan VIJ
VIJ dibuat pertama kali pada akhir tahun 2010. Sebenarnya ide untuk membuat aksesoris sudah lama sekali ingin saya lakukan, mungkin dari 6 tahun yang lalu, tapi baru benar-benar dapat ilhamnya setelah 5 tahun kemudian. Karena sering main bareng orang-orang terdekat saya yang memang mempunyai jiwa seniman yang kuat dan senang berkarya, akhirnya saya pun mulai terdorong untuk mulai membuat aksesoris, dan lahirlah Vanity Insanity.



Talents behind VIJ
Founder dari VIJ adalah saya, Ila Davina. Seorang graphic designer lulusan Lasalle College Jakarta. Juga banyak dibantu oleh orang-orang terdekat saya yaitu Mutia Ulfah dan Yeremia Leonard, yang banyak membantu dari segi teknis dan konsep.

Inspirasi
The love of arts and designs and the land full of weirdness and uniqueness called the earth and beyond.

Konsep
A jewellery line that was born from a twistedly insane mind, with a little bit of vanity, wicked imagination  and spiritual journey that was transfered into a piece of art.  

Ciri khas
Handmade dan saya ingin VIJ menjadi rare collectible item.


Apa yg spesial dari VIJ?
High quality material, konsep yang kuat dan handmade. Sentuhan tangan menjadikan VIJ lebih dari sekedar aksesoris, melainkan sebuah karya.

Melihat koleksi VIJ, mengapa memilih berkarakter boho?
Karena saya suka dengan gaya boho. Saya suka dengan bold prints dan colours. Juga karena boho itu merepresentasikan freedom of self expression.

Jelaskan tentang salah satu produkmu (The Sacred Hoops)
The sacred hoops ini terinspirasi dari sebuah dream catcher. Benda sakral yang dipercaya oleh suku indian dapat menangkal mimpi yang buruk dan meneruskan mimpi indah kepada si pemimpi melalui celah jaring-jaringnya. Keunikan dan filosofi dari dream catcher ini yang menggugah inspirasi saya yang pemimpi untuk membuatnya menjadi sebuah aksesoris.

Why jewelry?
Karena saya sangat suka beraksesoris. Aksesoris bagi saya merupakan elemen penting dalam fashion. To me, accessories are my other half and so does Jewellery making. Each piece tells its own story and has its own spiritual journey. Dan satu lagi alasan saya adalah karena saya suka sekali dengan fine art. Karena saya tidak mahir melukis atau sculpting atau jenis fine art lainnya, maka saya memilih untuk membuat jewellery untuk berdedikasi pada kecintaan saya terhadap seni.

Ultimate goals
To make a piece of art and made the ones who wears it feels like a masterpiece.


vanityinsanityjewellery@gmail.com